Rabu, 20 Oktober 2010

Pengertian Organisasi

Nama: Lihan Nurbika
NPM: 24210023
Kelas: 1EB17


 Apakah yang dimaksud dengan organisasi
Menurut boone dan Kurtz, organisasi didefinisikan sebagai berikut:
Organisasi adalah suatu proses tersusun yang orang-orangnya berinteraksi untuk mencapai tujuan.
Definisi organisasi mencakup tiga elemen pokok yaitu: interaksi manusia, kegiatan mengarah pada tujuan, struktur.
Oganisasi formal dan informal
 Oraganisasi formal.
Organisasi formal merupakan system tugas, hubungan wewenang, tanggung jawab, dan pertanggungjawaban yang dirancang oleh manajemen agar pekerjaan dapat dilakukan.
Factor yang harus diperhatikan dalam penyusunan struktur organisasi formal adalah: wewenang, tanggung jawab, pertanggungjawaban, delegasi, koordinasi.
 Organisasi informal.
Organisasi informal adalah suatu jaringan hubungan pribadi dan social yang mungkin tidak dilakukan atas dasar hubungan wewenang formal.

 Sentralisasi vs Desentralisasi

Organisasi yang Disentralisir.
Organisasi yang disentralisir merupakan sebuah system yang wewenang serta pengendaliannya dipegang di suatu pusat, biasanya eksekutif puncak.

Organisasi yang Didesentralisir.
Manajemen yang didesentralisir merupakan suatu usaha sistematis untuk mendelegasikan kepada jenjang bawah semua wewenang kecuali yang harus dilaksanakan oleh jenjang tertinggi.

Struktur Organisasi dan Penyusunannya
 Pembentukan Struktur Organisasi
Struktur organisasi formal didasarkan pada analisa dari tiga elemen kunci setiap organisasi yaitu:
a. Interaksi kemanusiaan
b. Kegiatan yang terarah ke tujuan
c. Struktur

Hierarki tujuan.
Hierarki tujuan organisasi berlingkup dari tujuan perusahaan keseluruhan sampai tujuuan-tujuan khusus yang ditetapkan untuk masing-masing karyawan.

Departementalisasi
Pembentukan struktur organisasi dimulai dengan penganalisaan kegiatan-kegiatan utama organisasi.
Wewenang dan Tanggung Jawab.
Dalam pendelegasian kegiatan, manajer memberikan tanggung jawab kepada bawahan untuk melaksanakan tugas-tugas yang ditugaskannya. Di samping tanggung jawab, bawahan juga diberi wewenang yang sepadan dengan tanggung jawab tersebut. Setelah melakukan tugas sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya, bawahan harus memberikan pertanggungjawaban kepada atasannya.

Berapa Banyak Bawahan yang Harus ada di Bawah Seorang Manajer.
Rentangan pengendalian(span or control) merupakan jumlah optimal bawahan yang dapat dikelola oleh seorang manajer. faktor-faktor kritis dalam menentukan rentangan pengendalian yang optimal adalah:
a. Jenis Pekerjaan
b. Pelatihan Karyawan
c. Kemampuan manajer
d. Efektifitas Komunikasi

Menjamin Komunikasi yang Efektif.
Komunikasi yang jelas sangat penting berfungsinya organisasi secara lancar.

Menghindari Pertumbuhan Organisasi yang Tidak Perlu.
Seorang filusuf dan sejarawan Inggris bernama C. Northcote Parkinson menjelaskan kecenderungan tsb dalam bukunya parkinson’s law: “pekerjaan itu meningkat sedemikian rupa sehingga mengisi waktu yang tersedia untuk penyelesainnya”. Ia menggambarkan bagaimana jumlah karyawan dalam sebuah perusahaan meningkat selama satu periode mengikuti jumlah pekerjaan yang harus dilakukan. Menurut Parkinson, penyebab terjadinya kecenderungan untuk menambah karyawan pada tingkat yang lebih tinggi dibanding peningkatan pekerjaan terletak pada:
a. Keinginan manajer sendiri untuk membangun “kerajaan” dengan menambah bawahan.
b. Kerja tulis yang diciptakan oleh adanya kesempatan kerja dari karyawan tambahan.

 Bentuk-Bentuk Struktur Organisasi.
Perlu dibuat suatu bagan yang menggambarkan tentang hubungan antara masing-masing kegiatan atau fungsi. Bagan yang dimaksud dinamakan bagan organisasi atau struktur organisasi.

 Organisasi Garis.
Bentuk struktur organisasi garis yaitu kekuasaan mengalir secara langsung dari Direktur ke Kepala Bagian dan kemudian terus ke karyawan-karyawan dibawahnya. Masing-masing Bagian merupakan unit yang bekerja sendiri, dan Kepala Bagian menjalankan semua fungsi pengawasan dalam bagiannya.
a. Kebaikan Organisasi Garis
• Adanya kesatuan dalam pimpinan dan perintah.
• Pimpinan dapat lebih cepat dalam mengambil keputusan, sebab tidak perlu membicarakannya dengan orang lain.
• Pimpinan dapat lebih cepat dalam memberikan perintah, sebab perintah tersebut dapat diberikan secara langsung pada bawahan.
• Menghemat biaya, sebab pengawasan dari berbagai kegiatan hanya dilakukan oleh seorang saja.
b. Keburukan Organisasi Garis
• Sering terjadi birokrasi yang menghambat jalannya perusahaan.
• Tidak adanya spesialisasi menyebabkan tugas yang berat bagi para petugas sehingga kurang efisien.
• Kurangnya kerjasama antara masing-masing Bagian.
 Organisasi Garis dan Staf.
Organisasi garis dan staf ini merupakan kombinasi yang diambilkan dari keuntungan-keuntungan adanya pengawasan secara langsung dan spesialisasi dalam perusahaan.
a. Kebaikan organisasi garis dan staf
• Pimpinan lebih leluasa dalam memberikan saran terhadap tugas khusus diluar bagiannya.
• Staf dapat membantu untuk mengatasi berbagai persoalan sehingga akan memperingan pekerjaan dan meningkatkan efisiensi kerja.
• Staf dapat mendidik para petugas.
• Adanya kesatuan dalam pimpinan sehingga menciptakan aliran kekuasaan dengan jelas.
b. Keburukan organisasi garis dan staf
• Kadang-kadang staf tidak lagi member saran tapi perintah, sehingga dapat menimbulkan pertentangan dengan manajer pada Bagian yang bersangkutan.
• Dapat menimbulkan anggapan pada petugas untuk lebih percaya kepada staf daripada atasannya.
• Staf dapat ikut disalahkan apabila saran yang diberikan tidak memperoleh hasil.
 Organisasi Fungsional.
Dalam organisasi fungsional, masing-masing manajer adalah seorang spesialis atau ahli dan masing-masing bawahan/pekerja mempunyai beberapa pimpinan.
a. Kebaikan organisasi fungsional
• Masing-masing fungsi dipegang ileh orang yang ahli dalam bidangnya, sehingga terdapat keserasiam antara tugas dan keahliannya.
• Tugas para manajer menjadi lebih ringan dengan adanya pembagian fungsi.
b. Keburukan organisasi fungsional
• Membingungkan para pekerja karena tidak ada kesatuan dalam pimpinan dan perintah.
• Tidak ada hubungan garis secara langsung dengan atasan.
• Kesulitan-kesulitan yang timbul tidak dapat secara cepat diatasi.
• Kurangnya koordinasi sering menimbulkan perselisihan diantara para manajer.
 Organisasi Komite
Komite sering dilakukan untuk mengumpulkan pendapat tentang berbagai kegiatan dalam perusahaan. Untuk membentuk komite haruslah memperhatikan syarat-syarat berikut:
1. Suasananya santai dan bersifat informal.
2. Semua anggota komite ikut ambil bagian dalam membicarakan tugas-tugasnya.
3. Komite mengetahui tentang tugas-tugas yang dibebankan kepadanya.
4. Masing-masing anggota Komite bersedia mendengarkan pendapat anggota yang lain.
5. Keputusan diambil secara konsensus.
6. Masing-masing anggota bebas mengemukakan pendapat.
7. Ketua komite todak mempunyai kekuasaan atas yang lain.
a. Kebaikan Komite
• Merupakan sebuah forum untuk saling bertukar pendapat.
• Keputusan ditentukan bersama-sama.
• Menciptakan koordinasi yang lebih baik.
• Meningkatkan pengawasan.
b. Keburukan Komite
• Kesulitan dalam mempersiapkan pertemuan.
• Keharusan untuk berkompromi.
• Sering menimbulkan kesimpangsiuran.
• Tidak mempunyai kekuasaan untuk mendukung saran yang diberikan.
 Organisasi Matrik.
Dapat didefinisikan sebagai struktur organisasi dimana para spesialis dari bagian-bagian yang berbeda disatukan untuk mengerjakan proyek khusus.
a. Kebaikan organisasi matrik
• Luwes.
• Memberikan metode untuk memusatkan perhatian pada masalah utama yang spesifik.
• Memberikan alat inovasi tanpa menganggu struktur organisasi yang ada.
b. Keburukan organisasi matrik
• Beberapa masalah sering muncul karena pendekatan ini melanggar prinsip kesatuan perintah yang tradisional.
• Manajer proyek dapat menjumpai kesulitan dalam mengembangkan tim terpadu dari orang-orang yang berasal dari bagian-bagian yang berbeda.
• Konflik dapat muncul antara manajer proyek dengan manajer bagian lain.
Perilaku Keorganisasian
 Kelompok kerja.
Kelompok kerja merupakan sekumpulan karyawan yang secara bersama-sama mempunyai pekerjaan serupa(umum) dan melihat diri mereka sebagai satu kelompok. Keanggotaan dalam kelompok bergantung pada: keakaraban satu sama lain, kepentingan bersama, pekerjaan serupa, dan persahabatan.
 Motivasi.
Motivasi merupakan motif intern yang menyebabkan orang berperilaku seperti yang mereka lakukan.
Jenjang kebutuhan karyawan.
Menurut Abraham H. Maslow, kebutuhan-kebutuhan yang belum terpenuhi dapat memotivasi perilaku manusia, sedangkan kebutuhan yang sudah terpenuhi tidak akan lama menjadi motivator meskipun dapat muncul kembali sebagai motivator.
 Pekerjaan dan Sikap Jabatan.
Menurut penelitian di Amerika, 80% sampai 90% secara konsisten melaporkan bahwa mereka merasakan kepuasan dengan pekerjaannya. Penemuan ini jelas menutup kenyataan bahwa kepuasan jabatan berbeda-beda dari satu jabatan ke jabatan yang lain.
 Kepemimpinan.
Kepemimpinan berkaitan dengan pengarahan kepada karyawan untuk melakukan pekerjaan. Beberapa penelitian telah memperlihatkan bahwa tidak ada “satu cara terbaik” untuk memimpin karyawan. Ini bergantung pada pemimpinnya, karyawan, dan situasi yang ada.

0 komentar:

Posting Komentar