Chairul Tanjung Si Anak Singkong

Buku ini memotret biografi seorang CT yang merupakan pengusaha dengan jejak rekam memulai dari bawah.

Windows 8

Whatever kind of PC you have, you'll discover fast and fluid ways to switch between apps, move things around, and go smoothly from one place to another.

Iphone 5

Apple has given the iPhone 5 a taller screen and a sumptuous redesign, though it's no longer the only phone to consider.

Habibie dan Ainun

Penulisan buku ini merupakan kisah perjalanan Habibie dengan Ainun semenjak masih muda dan sampai akhirnya Ainun wafat di Jerman.

Asus Transformer Prime

Transformes between Tablet and Notebook, we give you more with the Eee Pad Transformer Prime Mobile Dock

Sabtu, 12 Januari 2013

Kalimat efektif dan tidak efektif

  • Bagi semua karyawan dan karyawati yang hadir dalam rapat hari ini harus membuat laporan ( tidak  efektif ) 
          Seharusnya :Semua yang hadir dalam rapat kali ini harus membuat laporan
  • Rumah saya yang berada di jalan pancasan bogor ( tidak efektif ) 
          Seharusnya : Rumah saya berada di jalan pancasan bogor.
  • Karena ia tidak datang, dia tidak di pilih dalam acaran itu. ( tidak efektif ) 
          Seharusnya : Karena tidak datang, ia tidak dipilih dalam acara itu.  
  • Hadirin serentak berdiri ketika mereka menyanyikan lagu Indonesia Raya.( tidak efektif ) 
          Seharusnya : hadirin serentak berdiri ketika menyanyikan lagu Indonesia Raya. 
  • Dia datang dengan hanya membawa dirinya sendiri. ( tidak efektif ) 
          Seharusnya : Dia datang hanya membawa dirinya sendiri. 
  • Sejak dari kemarin dia hanya diam saja. ( tidak efektif ) 
          Seharusnya : Sejak kemarin dia hanya diam saja. 
  • Kabar itu sudah saya dengar semenjak saat kejadian itu berlangsung. ( tidak efektif ) 
          Seharusnya : Kabar itu sudah saya dengar sejak kejadian itu berlangsung. 
  • Saran yang di kemukakannya kami akan pertimbangkan ( tidak efektif ) 
          Seharusnya : Saran yang dikemukakannya akan kami pertimbangkan. 
  • Mereka membicarakan dari pada kenaikan harga Minyak Tanah. ( tidak efektif ) 
          Seharusnya : Mereka membicarakan kenaikan harga Minyak Tanah. 
  •  Dia sudah di terima kerja di perusahaan bonavit itu. ( tidak efektif ) 
          Seharusnya : Dia sudah diterima bekerja di perusahaan bonavit itu. 

Source
http://loetfie.blogspot.com/2009/12/contoh-kalimat-efektif-dan-tidak.html 

Monorel DKI Bakal Pakai Kereta Dari Jepang

Jakarta - PT Jakarta Monorail telah dipilih Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) membangun kembali monorel DKI. Nantinya kereta untuk monorel direncanakan langsung didatangkan dari Jepang.

"Kita akan datangkan jenis keretanya dari Jepang," tutur Juru bicara Jakarta Monorail Bovanantoo kepada detikFinance, Sabtu (12/01/2013).

Alasan mengambil kereta dari Jepang, ujar Bovananto, karena kereta monorel asal Jepang mempunyai kapasitas penumpang yang dapat mengangkut lebih banyak. Bovanantoo masih enggan untuk berkomentar perusahaan mana yang akan menjadi penyedia kereta monorel tersebut.  

"Saya belum bisa sebut (perusahaan penyedia kereta monorel asal Jepang) tetapi yang paling penting kapasitas penumpang di Jakarta jauh lebih besar dari manapun. Saya lihat modelnya untuk itu ada," imbuhnya. 

Tetapi ke depan, Bovananto tidak menyangkal akan ada kombinasi penggunaan kereta yang diproduksi negara Jepang dan Indonesia. salah satu perusahaan lokal Indonesia yang dapat memproduksi kereta monorel adalah PT Melu Bangun Wiweka (MBW) yang bermarkas di Bekasi, Jawa Barat. 

"Sinerginya kita lihat ke depan tetapi saat ini belum mampu dikerjakan oleh mereka (PT MBW). Kita bisa kombinasikan itu. Mereka tidak ada dalam persiapan di sesi tahap pertama. Jika ada penambahan kereta secara bertahap komitmen kita ke MBW, itupun jika permintaan kereta perlu dilakukan," cetusnya. 

Sebelumnya Bovanantoo mengatakan pihaknya membutuhkan dana sekitar Rp 7 triliun untuk pembangunan monorel di Jakarta. Dana tersebut digunakan untuk pengembangan rute monorel yaitu green line (jalur hijau) dan blue line (jalur biru). 

Pihak Jakarta Monorail bakal menggandeng Hadji Kalla Group untuk pembangunan monorail DKI tersebut. 

Skema pembiayaan ini menurut Bovanantoo tak jauh beda dengan skema pembiayaan monorel yang lama yakni sebagian besar akan tetap dibiayai oleh perbankan. "Pendanaan dari equity dan loan, dari konsorsium dan 70% pinjaman bank," sebutnya. 

Selain itu, Jakarta Monorail siap memembayar tiang-tiang monorel milik Adhi Karya yang terbengkalai senilai Rp 120 miliar setelah konsorsium baru terbentuk. "Full Jakarta Monorail yang bayar dan kita langsung bayar," tambahnya. 

Sebelumnya Sekretaris Perusahaan Adhi Karya, Amrozi Hamidi, menegaskan kalau pihaknya tak keberatan, Jakarta Monorail menggunakan tiang-tiang monorel milik Adhi Karya yang telah lama mangkrak asalkan dibayar sesuai ketentuan. 

"Tiang monorel yang sudah dipancang tinggal dibayar diapreasiasi saja, semua di bawah koordinasi pemprov sekitar Rp 120 miliar" tambahnya. 

Amrozi mengatakan, pihaknya belum mundur dari proyek monorel DKI. Konsep monorel versi Adhi Karya dan Jakarta Monorail berbeda. Adhi Karya tetap menawarkan konsep monorel DKI Jakarta dengan rute jalur Timur yakni dari Bekasi Timur ke Cawang dan Cibubur ke Cawang kemudian dilanjutkan menuju tengah kota. 

Analisa

Nantinya kereta untuk monorel direncanakan langsung didatangkan dari Jepang, alasan mengambil kereta dari Jepang, karena kereta monorel asal Jepang mempunyai kapasitas penumpang yang dapat mengangkut lebih banyak. Tetapi ke depan, akan ada kombinasi penggunaan kereta yang diproduksi negara Jepang dan Indonesia, salah satu perusahaan lokal Indonesia yang dapat memproduksi kereta monorel adalah PT Melu Bangun Wiweka (MBW) yang bermarkas di Bekasi, Jawa Barat. 



Source
 





Grup Kalla Bidik 60 Persen Saham Jakarta Monorail

JAKARTA, KOMPAS.com — Selangkah lagi anak usaha Grup Kalla, PT Bukaka Teknik Utama, akan menguasai PT Jakarta Monorail (JM). Perusahaan milik keluarga mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla ini bertekad menjadi holding company di proyek pembangunan monorel di Ibu Kota yang sempat mangkrak itu.

Meski JM baru menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS) pekan depan, Grup Kalla telah menyatakan minat menguasai mayoritas saham JM. Grup usaha ini ingin menguasai minimal 60 persen saham. "Untuk menjadi mayoritas, mereka harus memiliki saham di atas 50 persen," kata Juru Bicara JM, Bovanantoo, kepada Kontan, Kamis (10/1/2013). Irsal Kamaruddin, Direktur Utama PT 

Bukaka Teknik Utama, membenarkannya. "Kami mengharapkan porsi saham lebih besar di proyek ini," ungkapnya. Berapa persis jumlahnya, kini masih dibahas dan diputuskan pekan depan. Bukaka akan membeli saham JM milik PT Adhi Karya Tbk (ADHI). Sebagai gambaran, 91,02 persen saham JM dikuasai oleh PT Indonesia Transit Central (ITC). Adhi Karya memiliki 7,65 persen dan Omnico menguasai 1,3 persen. 

Konsorsium ITC merupakan patungan tiga perusahaan, yakni Adhi Karya yang memiliki 24,57 persen. Sisa saham ITC dikuasai PT Global Profex Sinergy dan PT Radiant Utama, perusahaan yang terafiliasi dengan PT Radiant Utama Interinsco Tbk (RUIS). 

Alhasil, total kepemilikan ADHI di JM sebanyak 30 persen. Nah, Grup Kalla akan mengakuisisi 30 persen saham JM milik Adhi Karya. Grup Kalla akan membeli saham JM dari pemegang saham lainnya. 

Sebagai catatan, tahun 2009, nilai 7,65 persen saham JM milik ADHI bernilai Rp 13,88 miliar atau Rp 1,8 miliar per 1 persen saham JM. Itu berarti, untuk mendapatkan 60 persen saham, paling tidak Grup Kalla menyiapkan dana Rp 108 miliar, belum termasuk pembayaran tiang monorel yang dibangun ADHI senilai Rp 120 miliar. 

Bovanantoo punya hitungan lain. Menurutnya, Grup Kalla minimal harus menyediakan Rp 2 triliun untuk menjadi pengendali JM. Alasannya, "Kebutuhan proyek monorel Rp 7 triliun," kata dia. 

Irsal tidak mempermasalahkan berapa pun anggaran yang harus disediakan untuk menguasai JM. Lagi pula, kelompok usaha ini menargetkan 70 persen pembiayaan proyek monorel berasal dari perbankan. 

Selain menyiapkan dana, Irsal menyatakan bahwa Grup Kalla sudah menyiapkan rencana bisnis JM, termasuk perhitungan risikonya. "Kami berani membangun monorel di Jakarta berarti sudah mempertimbangkan risikonya," tandasnya. 

Analisa
Grup usaha ini ingin menguasai minimal 60 persen saham PT Jakarta Monorail (JM). Perusahaan milik keluarga mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla ini bertekad menjadi holding company di proyek pembangunan monorel di Ibu Kota yang sempat mangkrak itu.


Source


 

Malaysia Hapus Bea Keluar CPO, Bagaimana Indonesia?

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Malaysia sudah menetapkan bea keluar kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) sebesar nol persen. Lantas apakah pemerintah Indonesia akan mengikuti langkah Malaysia?

Menteri Keuangan Agus Martowardojo masih mempertimbangkan kebijakan penurunan bea keluar CPO tersebut. Apalagi hal tersebut juga akan mempengaruhi kondisi fiskal pemerintah.

"Kita masih tunggu dari kementerian sektor, bagaimana bahasannya," kata Agus saat ditemui di Kementerian Keuangan Jakarta, Jumat (11/1/2013).

Menurut Agus, pihaknya kini sudah memahami bahwa Malaysia sudah menurunkan bea keluar CPO tersebut. Namun pihaknya belum berani merespon dengan hal yang sama. Pihaknya akan segera membahas dengan kementerian terkait, misalnya Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan dalam forum khusus untuk membahas hal ini.  

"Kita memang membuka diri terkait hal itu, tapi masih perlu pembahasan dengan Kementerian terkait, baru kami nanti merespon," tambahnya. 

Terkait pengaruhnya ke kondisi fiskal, Agus masih enggan berkomentar. "Saya belum bisa respon itu sekarang," tambahnya. 

Sekadar catatan, Pemerintah mempertimbangkan untuk menurunkan bea keluar kelapa sawit mentah (crude palm oil-CPO). Hal itu menyusul langkah Malaysia yang sudah menetapkan bea keluar CPO sebesar nol persen. Selama tiga bulan terakhir, bea keluar CPO sebenarnya sudah mengalami penurunan drastis, tetapi penurunan tersebut lebih bersifat alamiah, bukan didesain oleh pemerintah. 

Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, di Jakarta, Kamis (10/1/2013), mengatakan pihaknya tengah mempertimbangkan langkah untuk menurunkan bea keluar CPO secara sengaja. "Akan kita pertimbangkan. Memang Malaysia sudah menurunkan sampai nol persen, kita akan coba. Sekarang sudah 7,5 persen, nanti akan kita kaji dulu," ujarnya. 

Dia mengatakan, penurunan bea keluar diperlukan untuk menjaga pasar utama CPO Indonesia. Tanpa penyikapan, Malaysia bisa merebut pasar tersebut karena CPO mereka lebih kompetitif dengan bea keluar nol persen. Pasar yang dikhawatirkan terebut adalah India, Pakistan, dan China. 

Malaysia sebelumnya menetapkan bea keluar di kisaran 4,5 persen-8 persen, namun belakangan kembali memangkas hingga ke level nol persen. 

Analisa

Pemerintah mempertimbangkan untuk menurunkan bea keluar kelapa sawit mentah (crude palm oil-CPO), menyusul langkah Malaysia yang sudah menetapkan bea keluar CPO sebesar nol persen.
Penurunan bea keluar diperlukan untuk menjaga pasar utama CPO Indonesia. Tanpa penyikapan, Malaysia bisa merebut pasar tersebut karena CPO mereka lebih kompetitif dengan bea keluar nol persen.

Source


 

Inflasi China Seret Harga Emas

JAKARTA, KOMPAS.com - Inflasi China di bulan Desember yang mencapai 2,5 persen, lebih besar dari proyeksi 2,3 persen memicu penurunan harga emas. Harga emas Februari, pada akhir perdagangan di Comex, Sabtu (12/1/2013) turun 1 persen menjadi 1.660,6 dollar AS per ounce .

Penurunan ini terbesar sejak 4 Januari. Namun secara keseluruhan, selama sepekan terakhir harga emas masih naik 0,7 persen. Peningkatan harga dalam sepekan terakhir terjadi setelah 6 minggu berturut-turut turun.  

Harga emas resistant pertama di 1.678,89 dollar AS dan berikut di 1.684 dollar AS, sedangkan support pertama di 1.660 dollar AS dan berikut di 1.650 dollar AS per ounce. 

Inflasi China di bulan Desember tercatat lebih tinggi dibandingkan November 2012, yang berada di level 2 persen . Dengan tingginya inflasi, pembelian akan emas berkurang, karena mahal. Ketidak pastian dari pasar membuat investor tidak mau menahan emasnya pada akhir minggu sehingga aksi penjualan berlangsung. 

Analisa
Dengan tingginya inflasi, pembelian akan emas akan berkurang karena harganya yang mahal. Ketidakpastian dari pasar pun akan membuat investor tidak mau menahan emasnya pada akhir minggu sehingga mereka akan melakukan aksi penjualan terhadap emas yang dimilikinya.

Source